LiDAR UAV: Juara Akuisisi Penginderaan Jauh

Semakin hari, LiDAR UAV semakin populer sebagai metode pemetaan di berbagai instansi. Metode penginderaan jauh yang satu ini menggunakan tembakan laser untuk mengukur jarak dengan objek, menghasilkan peta 3D yang presisi dengan akurasi yang luar biasa. Meskipun terhalang dedaunan, topografi kasar, maupun kondisi dengan visibilitas rendah, LiDAR tetap mampu menyajikan data topografi dengan detil tinggi yang tidak bisa dilakukan oleh teknologi penginderaan jauh yang lain.

Kelebihan Sensor LiDAR

LiDAR digemari oleh banyak instansi karena berhasil menggambarkan kondisi di permukaan bumi dengan detil dan akurat. Secara umum, kelebihan sensor LiDAR dalam bidang pemetaan antara lain:

  1. Pemetaan menggunakan teknologi LiDAR itu cepat dan efisien dibandingkan teknologi pemetaan lainnya. Apalagi kalau areanya luas dan lebat.
  2. LiDAR menghasilkan data dengan resolusi yang sangat tinggi, memungkinkan deteksi detil permukaan objek di permukaan bumi. Dengan kata lain, LIDAR mampu mengidentifikasi fitur-fitur mini seperti selokan dan lampu jalan, hingga pepohonan secara akurat. Selain itu, kemampuan LiDAR untuk menembus vegetasi memungkinkan pembuatan model terrain dengan cepat dan akurat.
  3. LiDAR memiliki akurasi yang lebih tinggi dibandingkan fotogrametri atau radar, terutama dari segi jarak dan ketinggian.
    Pengukuran LiDAR tidak bergantung pada kondisi cahaya, sehingga pengambilan data bisa dilakukan kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun.

Cara Kerja UAV LiDAR

LiDAR adalah akronim dari “light detection and ranging“. Secara sederhana, LiDAR menembakkan sinar laser ke permukaan bumi. Sinar laser ini kemudian akan terpantulkan kembali dan ditangkap oleh sensor LiDAR. Berkas-berkas sinar yang terpantulkan kembali ini akan dianalisis oleh prosesor untuk mencari tahu jarak ke posisi objek di permukaan bumi. Banyaknya sinar laser yang ditembakkan dan dipantulkan dapat membuat gambaran realistis tergadap kondisi permukaan bumi saat sinar laser ditembakkan.

Sinar laser yang ditembakkan oleh instrumen LiDAR ke permukaan bumi akan terus terpantul ke objek-objek di sekitarnya sebelum kembali ke sensor LiDAR. Sensor LiDAR kemudian menghitung waktu yang dibutuhkan oleh setiap berkas sinar untuk kembali ke instrumen LiDAR dan menghitung jarak yang sudah ditempuh oleh berkas tersebut. Hal ini memungkinkan karena kecepatan cahaya laser adalah konstan, maka, dengan mengulangi langkah ini t erus-menerus, berkas-berkas sinar LiDAR dapat diolah menjadi point cloud LiDAR. Point cloud inilah yang mampu menggambarkan kondisi permukaan bumi yang dipetakan.

Aplikasi LiDAR di Sekitar Kita

Ruang lingkup manfaat LiDAR sangat luas dan mencakup berbagai sektor industri. Beberapa bahkan mempengaruhi hidup kita tanpa kita sadari.

Perairan

LiDAR dapat menembus air dan membuat model elevasi digital untuk waduk, sungai, bahkan dasar perairan atau seabed. Hasil data LiDAR dapat mengetahui erosi, kehidupan di bawah permukaan air, infrastruktur yang terdapat di bawah air, dan analisis risiko area.

Konstruksi

UAV LiDAR untuuk konstruksi digunakan untuk site survey, perhitungan volume material, safety inspection, dan mendeteksi bahaya yang dapat terjadi. Hasil LiDAR dapat digabungkan dengan BIM untuk mendapatkan analisis yang lebih komprehensif.

Kehutanan

Dalam industri kehutanan, LiDAR UAV dapat membuat peta topografi wilayah kehutanan, indeks area vegetasi, menghitung volume forest canopy, dan monitoring kebakaran hutan.

Infrastruktur

Hasil DEM LiDAR UAV digunakan untuk memetakan jalanan, jembatan, dan fitur infrastruktur lainnya. (BSA)

Share: